jam 5 kurang lima belas, pesawat lion air kami terbang menuju tarakan. jujur untuk trip kali ini saya hanya berpegangan teguh pada buku flashpacking saya, dan membaca sekilas informasi di internet tanpa membuat rundown seperti yang biasa saya lakukan. membuat rundown saja biasanya melenceng, apalagi gak pake rundown. kacau gak ya ini perjalanan? kira-kira begitu dalam hati saya. tapi untung ada tika dia mengatur segala sesuatunya. saya? tinggal ucang-ucang kaki dan nyiapin duit aja dong ah. :P
berdasarkan informasi penerbangan menuju ke trakan biasanya terdapat turbulence yang hmm lumayan mengkhawatirkan. tapi alhamdulillah cuaca hari itu bagus, dan kami mendarat dengan selamat di bandara juwata tarakan.
juwata airport, tarakan
sesampainya di tarakan, tika yang punya kenalan di tarakan langsung menghubungi teman abangnya tersebut untuk dijemput dan diantarkan ke pelabuhan. bagi kalian yang akan menuju pelabuhan tarakan ke bandara, jangan khawatir kalian bisa naik taksi atau angkutan umum berbentuk sedan, jalan sedikit keluar bandara kalian bisa menemukan taksi tsb. karena masih jam sembilan pagi, kami diajak untuk sarapan terlebih dahulu. kami diajak makan bubur khas tarakan dimana bumbu kuning buburnya menggunakan kuah soto. ah, what a breakfast! asli enak bubur ini, kalian yang mau coba bisa datang ke sekitaran jalan jendral sudirman, tarakan. tanya saja dengan masyarakat sekitar dimana yang menjual bubur ayam. karena tarakan kota yang kecil jadi akan sangat mudah menemukannya, dan gak perlu khawatir menemukan bubur yang mana saja pasti rasanya dan jenisnya sama dijamin sama-sama enak dan murah meriah cukup membayar Rp8.000/porsi saja.
bubur tarakan, recomended mesti cobainn..
karena masih lama menunggu keberangkatan speed, alhasil kami berjalan-jalan sekitar tarakan. ternyata tarakan adalah pulau yang terpisah dari kalimantan (kirain nyambung). karena ukuran kotanya kecil, maka sebenarnya hanya butuh waktu kurang lebih setengah jam untuk mengelilingi kota tarakan dengan mengunakan mobil. no more trafic jam. uwyeah! kami diajak untuk melihat hutan bakau di tarakan, dimana disana juga terdapat bekantan. sangat mudah menjangkau tempat ini, karena letaknya ada ditengah kota dan pintu masuknya gak seperti pintu masuk hutan pada umumnya (kebayang pintu masuk kebun raya bogor yang luas). nama tempatnya adalah kawasan konservasi mangrove dan bekantan. cukup membayar Rp3.000/orang saja kita sudah bisa menikmati sejuknya hutan mangrove dan bermain-main dengan bekantan yang ada didalamnya.
setelah bermain-main dihutan mangrove, kami diajak untuk melihat rumah adat penduduk tarakan. lokasinya tak jauh dari bandara. dengan membayar Rp2.000/orang. puas foto-foto kami memutuskan kembali ke pelabuhan. kerana waktu sudah menujukkan pukul 12 kurang, maka kami memutuskan membeli KFC untuk dibawa sebagai bekal perjalanan kami menuju ke tanjung selor (sebenernya sih dibeliin, makasih ya lendro dan keluarga, hehehe. kalo kata tika rejeki anak soleh).
perjalanan menuju tanjung selor memakan waktu kurang lebih 2 jam. buat kamu yang mabok laut dan mudah masuk angin seperti saya, amat sangat disarankan untuk prepare dengan meminum antimo dan tolak angin. 2 jam badan tengjungkaljungkit didalam speedboat sangat lumayan. speedboat menuju tanjung selor termasuk yang berukuran besar, mampu mengangkut sekitar 30 -50 orang. perjalanan ke tanjung selor awalnya melewati laut, tapi kemudian lebih banyak melewati sungai besar kalimantan.
kawasan konservasi mangrove dan bekantan, tarakan. such a beautiful place for prewed photosession.. awh!
rumah adat tarakan, uniquely but there's so many dog around.. errrgghhh...
sampai ditanjung selor kami memakan bekal kami, sambil bertanya-tanya mencari angkutan menuju berau. rencananya kami akan menginap di berau semalam, karena kebetulan tika memiliki saudara disana. beberapa orang menawari kami taksi (angkutan umum berbentuk mobil xenia/avanza), belakangan kammi tahu mereka ternyata calo. untuk menuju berau dari tanjung selor cukup membayar Rp50.000/orang jika tanpa melalui calo atau Rp70.000/orang jika melalui calo. untuk menghindari calo ini, sebaiknya jika kamu ingin bertanya, langsung saja kepada petugas pelabuhan atau yang berseragam resmi, atau langsung hampiri saja mobil-mobil yang banyak berderet disekitar pintu masuk pelabuhan tanjung selor. awalnya kami menawar harga tersebut, namun setelah sampai diberau kami yakin dengan pasti bahwa harga tersebut worthed sekali untuk dibayarkan, mengingat jarak tempuh yang jauh dan berliku-liku (sekali lagi jangan lupa minum antimo). meskipun demikian, gue amat menikmati perjalanan dari tanjung selor menuju berau. kanan-kiri merupakan hutan, ah rasanya banyak sekali titik untuk bilang stop kepada supir hanya untuk sekedar mengambil gambar. banyak pohon-pohon indah dikiri-kanan jalan, dengan rute yang berkelak-kelok dan naik turun bukit. untungnya jalanan ini sudah bagus, hanya sedikit sekali titik yang terdapat lubang-lubang kecil, itupun bukan lubang yg berarti.
tiket, kondisi speed, dan suasana pelabuhan tanjung selor..
salah satu pemandangan cantik yang bakal dilewatin saat menuju berau dari tanjung selor
Tidak ada komentar:
Posting Komentar